Ditulis pada hari Senin, 28 April 2008 sekitar
Pukul
03:56
dengan
Label | Tag :
ke-LiNK-ing
|
Presiden RI's BLOGList of Palindrome Blog (Maybe..., I said MAYBE):
Dian Sastrowardoyo's BLOG Movie Actress, Celebrity,
Maia's BLOG Singer, Music Entertainer,
Marvells's BLOG Music Entertainer,
Acha's BLOG Movie Actress, Celebrity,
Adrie Subono's BLOGMusic Promotor, Celebrity (too),
Matta Band's BLOG Music Entertainer,
Ussy Sulistyawati's BLOG ecine Artist, Music Entertainer, Celebrity,
Trio Macan's BLOG Music Entertainer, (Dancer.. no),
Butet Kartaredjasa's BLOG Artist, Actor
Eminem's BLOG Music Artist(khusus yg ini "hakuna matata")
#ps :
palindrome adalah (kalau tidak salah)
nama 'resmi' sindroma cenderung mengagumi kelebihan diri sendiri, yang oleh anak muda jaman sekarang disebut 'narsis' yang katanya diambil atau mungkin diinspirasi dari nama seorang bernama narcisius yang bla bla bla..... au ah elap.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan Saja...
Menyedihkan sekali memang, dunia ini (cyber).
Kebanyakan (kalau tidak mau dibilang semua) menggunakan topeng bermodus avatar dengan kemasan yang sangat banyak jenisnya.
Sedih memang... jika ternyata apa yang saya dapati dari multiply.com bahwa ADA Komunitas Yahudi Indonesia, yang notabene seharusnya itu bukanlah sekedar sebuah alat bantu komunikasi yang bernama Komunitas.
Tapi yang jauh lebih menyedihkan adalah ketika harus mengetahui, bahwa ternyata banyak saudara saya yang di dadanya sudah melekat sumpah setianya pada Tuhan Yang Satu Allah SWT, ternyata memberi ruang di hatinya tempat segala syubuhat bertengger. Saya mendapatai ternyata dibalik semua topeng mem'benci' Yahudi ternya di multiply.com juga di forumnya yang berbeda tempat pula, terjadi pembicaraan renyah tentang Pluralism dan Penyatuan Semua Agama dengan salah satu yang mengakui bahwa dirinya adalah seorang Yahudi (entah kultural atau spiritual).
Untuk saudara Saya yang merasa bahwa Pluralisme adalah jalan terbaik menyatukan jalan kebenaran, Saya undang Anda datang kemari untuk mematahkan hati saya hingga hancur berkeping-keping.
Karena insya Allah Saya akan tetap berkeyakinan bahwa pilihan menyatukan semua agama dengan segala dalil (atau dalih) yang anda keluarkan dari lidah saudara adalah BUKAN cara yang seharusnya mengambil tempat di hati kita, selama perangkat syahadatain masih dipegang teguh.
Sekali lagi saya ingin mengundang Anda.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan Saja...
Sungguh jika dan hanya jika,
saya masih bisa dan dibolehkan saya untuk bersenandung ala kadarnya,
sepertinya kacamata yang menempel ditepian hidung tak mancung ini,
agaknya akan ...
seperti twenty-one yang kenyang menghitung hijau uang,
seperti dunia khayal yang selalu saja membual,
seperti nusakambangan yang pongah menantang laut selatan,
Tapi sungguh bila itu jika dan hanya jika, maka tetap saja,
itu hanyalah jika dan hanya jika.
Mimpi masih tertinggal menjadi karat mimpi,
Angan masih tergantung diatas awan angan,
twenty-one,dunia khayal dan nusakambangan tak musti buruk.
tapi maafkan saya kalau terpaksa dan sangat terpaksa, tidak suka.
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan Saja...
Saya suka, saya post ulang di blog ini, saya terimakasih. Hak Karya cipta Puisi ini, ada pada penulisnya, yaitu Zulhamdani, AS. Diunduh dari post di 2black2u.blogspot.com Posted by Borneo Stone
Yogya Terhempas Dalam Puisinya
Karya : Zulhamdani,AS
Jemari-Nya mencelup di laut
Melentikkan ke dasar bumi
Yang termenung melihat manusia
berwajah setengah putih,
setengah hitam
Matahari meninggalkan tubuhnya
di ujung cakrawala pagi
Keheningan, seketika hingar bingar
Malaikat pencabut nyawa bernyanyi
dalam nada – nada datar
Menari dengan cahaya di tangan
Tsunami menjemput ruh – ruh orang Aceh
dalam senandung gempa
Ruh – ruh orang Yogya dan Jawa Tengah
saat fajar membuka rok-nya
di atas bumi
Melenggang di atas gunung merapi
Berguling – guling di kaki gunung
Melompat – lompat di atas genting
Keraton Yogyakarta yang rapuh
Bercanda di tanah Mataram
dengan kaki terbuka dan luka
Kematian tidak dapat ditangkis
dengan teknologi manusia
Takdir tidak mau bermain dengan waktu
Waktu mengejar waktu, dikejar waktu
Hari ini bukan lusa esok
Yogya dulu tersimpan dalam museum imajinasi
Alun – alun utara dan selatan dibasahi air mata kenangan
Parangtritis dan Samas terdiam sejenak,
Ketika urat – urat gempa menggelitik dan meludahinya
Para dalang tidak lagi memainkan wayangnya
Semua wayang kabur,
nempel di tembok – tembok benteng keraton
Menjadi bayangan masa lalu
Menjadi sejarah tak tertulis
Menjadi ruh – ruh setia para abdi dalam
Menjadi dalang yang membisu,
duduk bersila di atas pojokan benteng
lalu berkata :
“Aku adalah dalang yang palsu, membawakan lakon – lakon yang palsu. Hingga gempa menukar kejayaan dengan keruntuhan. Akulah sang palsu itu. Yang mendatangkan kemurkaan-Nya.”
Balikpapan, 14 Juni 2006
[+/-] Selengkapnya...
[+/-] Ringkasan Saja...