Minggu, 20 Februari 2011

Silly Bandwagon, Foolery Follower



Follow. Ya, satu kata ini rasanya cukup mewakili kata sejenis lainnya yang pada hakikatnya adalah sama. Kalau boleh sedikit menarik mundur ke belakang, kata do-follow -yang dulu sudah panjang lebar kita bicarakan disini, lebih dulu banyak terdengar oleh blogger yang sebenarnya juga berkonsentrasi bagaimana memperlebar jangkauan tautan dari blognya. Hal ini tidak lain adalah bentuk yang saat itu menjadi salah satu cara untuk bersosialisasi. Begitu pula dengan sekarang, kata "follow" juga merepresentasikan situasi terhubungnya dua individu dalam satu jejaring sosial yang sama. Terdengar sangat wajar atau bahkan sangat bermanfaat, tapi entah apa jadinya jika semua dilakukan atas dasar... "Following".

Dulu, ketika masih duduk di bangku SD, saya seringkali tidak mampu menemukan alasan lain ketika ibu saya atau guru-guru disekolah saya bertanya "mengapa kamu melakukan ini?", "mengapa kamu berbuat itu?" dan berbagai pertanyaan sejenis yang pada dasarnya hanya sekedar meminta pertanggungjawaban atas perbuatan "memanjat pohon tetangga dan meminta buahnya (mencuri tepatnya :p )", atau atas perbuatan "menyulut petasan saat hampir semua orang sedang shalat tarawih", selain dua jawaban pamungkas yaitu diam seribu bahasa atau sedikit curang dengan mengatakan "ikut-ikutan teman". Sebenarnya jawaban-jawaban itu adalah jalan terakhir supaya lebih bisa selamat dari sanksi. Saya yakin walaupun tidak semua mengalami hal yang sama, tapi juga tidak sedikit yang mengalami hal serupa (setidaknya kawan-kawan main saya dulu).

Saat ini, disaat hampir semua kebandelan anak-anak seusia itu sudah berubah wujud menjadi bentuk lain, ternyata alasan 'ikut-ikutan' belum juga berubah. Tentu saja jenis kenakalan 'mencuri buah dari pohon orang lain' tidak lagi populer untuk anak-anak jaman sekarang atau bahkan hanya akan menjadi dongeng layaknya kisah kancil dan mentimun petani waktu itu. Hal ini patut disyukuri mengingat sebagaimanapun ringannya kebandelan itu, tetap saja tidak ada maaf bagi mereka yang mengambil hak orang lain tanpa ijin, bukan?. Tapi kita tidak boleh berhenti sampai disini. Jika kita perhatikan lebih jauh, sebenarnya kemajuan teknologi yang dinikmati anak-anak sekarang juga tetap membuka peluang semakin meningkatnya kualitas kriminal didalamnya. Tak perlulah diuraikan satu persatu soal ini. Hampir semua kita paham betul mana-mana yang memang buruk, akibat dampak teknologi ini.

Tapi satu yang menarik bagi saya, bahwa saat ini, perilaku ikut-ikutan bukan lagi menjadi 'bualan' anak kecil semata. Tapi hampir seluruh wilayah usia. Apakah ini tidak lebih buruk?.. Kita semua sadar, apa gunanya kita memarahi anak kecil?.. tapi jika perilaku ini terjadi pada mereka yang tidak lagi disebut anak kecil, lalu dengan cara apa menasehatinya?.. atau mungkin tidak perlu?.. :)

Lihat saja apa yang sudah terjadi di Indonesia, menyikapi datangnya 'social network' lengkap beserta dengan perilaku khasnya yaitu 'Following the others' atau 'Share' atau 'Likes' atau persetan apapun lah namanya. Anak-anak kecil, selalu siap mengikuti apa yang kawan mereka mainkan di tempat permainan online. Sedikit beranjak remaja, mereka mengikuti gadget apa yang kawan mereka gunakan untuk ber"sosialisasi". Lebih dewasa lagi mereka mengikuti apa yang kawan atau kerabat mereka beli dan menjadi trending topic di internet. Bahkan tidak sedikit para ibu yang mengikuti ibu lainnya yang memindahkan ruang gosip diteras rumah ke dunia maya. Atau yang lebih menjijikkan adalah ketika semua orang dalam berbagai kalangan usia ini sudah ber"konsolidasi" untuk ikut-ikutan dalam kumpulan "Sejuta orang mendukung A, B, C", atau "Sejuta orang menolak A, B, C". Ah, lalu dimana letak baiknya?...

Tentu saja ada, dan tidak sedikit. Bagaimanapun juga apa yang tersedia sebagai bentuk kemajuan teknologi memang akan sangat banyak membantu pekerjaan, bagi siapapun. Referensi pengetahuan di dunia maya hampir tidak terbatas, karena makin hari makin bertambah. Tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan baik. Internet bukan hanya tempat 'sosialisai' semata, bukan sekedar tempat 'ikut-ikutan' semata, bukan sekedar tempat 'kompetensi eksistensi' semata.

Saya rasa kita sama-sama setuju, bahwa tidak begitu bijak menjadikan lahan komunikasi ini hanya untuk perilaku-perilaku semacam ini, sedangkan di tempat lain internet digunakan untuk mengirimkan data jumlah korban bencana alam, atau untuk berkomunikasi dengan supervisor untuk permasalahan disertasi penelitian, atau bahkan untuk merencanakan strategi militer yang menyangkut nyawa banyak orang.

Tapi apa yang saya sampaikan hanyalah sebuah bacaan kecil dari segala keperluan kita semua. Terlebih, masing-masing dari kita membayar biaya internet ini dengan uang kita masing-masing. So.. what the hell with this post?! :) Do everything you want to do... Silly Bandwagon!. :) Sekian.

Ditulis sebagai pengingat untuk saya, dan yang menginginkan.
Hak cipta gambar Follow the Leader ada pada www.tonynewlin.com

39 komentar:

  1. emang benar itu mas
    Jangan lupa kunjungi http://shareroms018.blogspot.com
    blog tips dan trik yang terupdate

    BalasHapus
  2. setuju... mengikut lalu mencontoh itu wajar, tapi meski pandai2 mau ngikut dan mencontoh yang mana.

    thanks.

    BalasHapus
  3. Berbagi bukan berarti berkurang, tapi keberkahan yang terjadi :)

    BalasHapus
  4. well, ini memang realita yg ada. suka gak suka ada di depan mata kita.thanks for sharing ya

    BalasHapus
  5. lebih baik memberi daripada diberi , begitu pula Link .

    BalasHapus
  6. pada dasarnya kita mengembangkan apa yang sudah ada sekarang so jangan berkecil hati untuk terus belajar

    BalasHapus
  7. oke banget ni gan seringnya, salam kenal aja gan

    BalasHapus
  8. wah keren abs blognya,mudah-mudahan bermanfaat.amin.

    BalasHapus
  9. wah dapet sedikit pencerahan meski masih rada gelap, nice artikel sob

    BalasHapus
  10. ne dia,,bagus tuk spirit gw,,dan ada sedikit pencerahan,,ditunggu balsannya,,follower ke-158

    BalasHapus
  11. saat kamu lagi Berbagi dan memberikan seseorang itu bukan berarti kamu berkurang atau rugi, tapi keberkahan dan e=keuntungan yang berlimpah ruah yang terjadi kepadamu,,buktikan aja sendiri,,,itulah janji Allah :)btw ditunggu balsannya ya,dah aku masukin link mas digubuk aku,qw follower yg ke-160

    BalasHapus
  12. Kritik sosial yg bagus.
    Semoga banyak yg baca post ini :)

    BalasHapus
  13. cara bikin gambar "komentar" seperti di samping kotak komentar ini gmn ya ,.,.???

    BalasHapus
  14. wah mantap artikelnya, tampilan blognya juga menarik, mantap gan..

    BalasHapus
  15. trims atas postingannya sanga bermanfaat sekali...saya fikir mengulas no do follow tadi diatas tidak tahunya beda ulasannya...hehe

    BalasHapus
  16. Bingung nieh Belajar SEO gmna ya ????

    BalasHapus
  17. posting bagus semoga ada kelanjutannya sob, blog sob sudah ane follow bisa dilihat di TKP, tks sob

    BalasHapus
  18. nice thoughts, anyway i ahd same point of view with you,,, keep it up!!

    BalasHapus
  19. kalau mengikuti untuk kebaikan sangat di anjurkan tapi kalau sebaliknya no follow aja deh

    BalasHapus
  20. salam kenal kang
    kunjungan pertama

    BalasHapus
  21. Sebenarnya klo menurutku dlm melakukan/memainkan apa pun. Tergantung kt sendr. Ktlah yg memegang kemudi, mo menuju jurang kek, ato istana, tergantung kita. Jd yg mlakukannya utk hal2 negatif tu sbnrnya org yg bdh.

    BalasHapus
  22. mantap banget informasinya ,tampilan blog nya keren abiiss..

    BalasHapus
  23. Artikel ini berkesan banget,...,
    Kalau boleh Izin copy paste donk...

    BalasHapus
  24. Jd yg mlakukannya utk hal2 negatif tu sbnrnya org yg bdh.

    BalasHapus
  25. Internet memang harus dimanfaatkan dg sebaik mungkin, tentu dalam hal yang positif.
    salam kenal.

    BalasHapus
  26. wooow mantap sekali nih informasinya sangat bermanfaat sekali gan salam kenal aja gan

    BalasHapus
  27. mencoba sesuatu yang baru ga ada salah nya ,asal kita tetep berusaha dan bekerja keras untuk mencapai hasil yang maksimal,,makasih banyak infonya,

    BalasHapus
  28. lebih baik memberi daripada diberi , begitu pula Link

    BalasHapus
  29. sepakat gan,,, beberapa hal memang harus di fahamai sebagai arti yang satu (integral) karena dengan menggunakan redaksi apapun kalau artinya sama ya tetep digunakan untuk waktu dan tujuan yang sama pula..chearsss

    BalasHapus
  30. kalau melihat tulisan agan,, ingat masa kecil ane juga punya satu hal yang sangat menjengkelkan. dulu orang tuaku sering menanyaiku kalau aku lagi minta sesuatu dengan merengek dan rewel. yaitu kamu ngantuk ya....selalu diulang dan diulang...sori jadi curht ne

    BalasHapus
  31. rombongan terkair gan,, kalau ini dianggap spam mohon konfirm ke email ane ya,, makasih atas petunjuknya

    BalasHapus
  32. wah, selain dapet ilmu ternyata blog ini dofollow juga ya!

    jadi dapet ilmu + backlink. thanks sob!

    salam kenal
    http://arie-triyadi.blogspot.com

    BalasHapus
  33. Kritik sosial yg membangun

    BalasHapus
  34. CBR Honda dan Kawasaki adalah motor impian saya meski sampe sekarang belum memilikinya. Masih nabung dulu hhehehe. Keduanya itu motor sport favorit saya

    BalasHapus
  35. dapet ilmu sama dapet backlink ^_^ lumayan

    BalasHapus

Silahkan tanggapi tulisan ini. Blognya firdaus mendukung "DO FOLLOW". Artinya, Setiap komentar yang diberikan, akan dibalas dengan backlink dari sini.
(Jangan buang-buang waktu dengan melakukan SPAMMING. Komentar yang ber'bau' SPAM akan dihapus.)